Sekurangnya tiap anak harus siap dengan dana 100 ribu rupiah guna acara kunjungan ke Museum Sumpah Pemuda. Setengahnya untuk biaya menyewa bis pariwisata dan sisanya honor pemandu kelompok yang membimbing anak-anak agar kunjungan jadi menarik. Eitsss, tapi itu perhitungan biaya untuk kunjungan yang standar.
Untunglah anak-anak peserta JURASIK tidak perlu mengeluarkan dana sebesar itu untuk kunjungan ke Museum Sumpah Pemuda pada tanggal 19 Desember 2012 lalu. Setelah dikalkulasi, 10 ribu rupiah per anak sudah mencukupi. Sampai ada orangtua yang dengan setengah tidak percaya bertanya, “Apa benar biaya jalan-jalannya nya hanya 10 ribu rupiah?”.
Pengalaman ini ibarat membuktikan apa yang pernah diungkapkan Jaime Lerner, mantan Walikota Curitiba, Brazil bahwa “creativity starts when you cut a zero from your budget.” Demi mencoret satu nol dari budget kunjungan JURASIK kali ini (dari 100 ribu jadi 10 ribu), kami memang “dipaksa” kreatif mencari alternatif murah meriah. Lewat tulisan ini saya ingin berbagi kiatnya.
Untunglah anak-anak peserta JURASIK tidak perlu mengeluarkan dana sebesar itu untuk kunjungan ke Museum Sumpah Pemuda pada tanggal 19 Desember 2012 lalu. Setelah dikalkulasi, 10 ribu rupiah per anak sudah mencukupi. Sampai ada orangtua yang dengan setengah tidak percaya bertanya, “Apa benar biaya jalan-jalannya nya hanya 10 ribu rupiah?”.
Pengalaman ini ibarat membuktikan apa yang pernah diungkapkan Jaime Lerner, mantan Walikota Curitiba, Brazil bahwa “creativity starts when you cut a zero from your budget.” Demi mencoret satu nol dari budget kunjungan JURASIK kali ini (dari 100 ribu jadi 10 ribu), kami memang “dipaksa” kreatif mencari alternatif murah meriah. Lewat tulisan ini saya ingin berbagi kiatnya.