Di pertemuan kali ini ada Kak Laura Stephannie yang baru pertama kali ikut jadi fasilitator JURASIK. Terima kasih banyak Kak Lau sudah bela-belain dari ujung selatan Jakarta ke ujung timur Jakarta. Ditunggu di pertemuan berikutnya ya kakak!
Beruntung karena sudah usai UAS, kami diijinkan memanfaatkan kelas hari ini. Sehingga hampir seluruh anak hadir (37 orang). Selain itu juga bisa memasang LCD untuk memutar film dan slide show kegiatan JURASIK. Lewat tayangan visual dokumentasi kegiatan mulai dari awal sekali saat kelas 1. ini anak-anak terbantu untuk bisa mengingat-ingat kembali apa saja yang mereka sudah lakukan bersama Program JURASIK.
Setelah tayangan usai, anak-anak diminta menulis pada sehelas kertas A4 kegiatan apa yang mereka senangi selama mengikuti Program Jurasik. Kalimat dimulai dengan kata:
Saya senang ______________
Setelah itu mereka diminta untuk melengkapinya dengan gambar apa yang disenanginya tersebut. Maksudnya sekaligus ingin melatih anak-anak untuk menggambar selain gunung atau rumah. Selain itu juga melatih anak-anak berasosiasi.
Anak-anak awalnya sempat kesulitan untuk menggambar. Misalnya beberapa anak yang menulis senang jalan-jalan ke Monas, tapi tidak bisa menggambar Monas. Akhirnya fasilitator memberi contoh gambar Monas. Tapi ternyata dampaknya tidak baik. Beberapa anak yang awalnya bukan menulis senang ke Monas, mengganti tulisannya menjadi senang ke Monas :-(
Maka tak heran kalau dilihat pada kumpulan gambar karya anak-anak di bawah ini banyak sekali yang gambar Monas :-).
Setelah tayangan usai, anak-anak diminta menulis pada sehelas kertas A4 kegiatan apa yang mereka senangi selama mengikuti Program Jurasik. Kalimat dimulai dengan kata:
Saya senang ______________
Setelah itu mereka diminta untuk melengkapinya dengan gambar apa yang disenanginya tersebut. Maksudnya sekaligus ingin melatih anak-anak untuk menggambar selain gunung atau rumah. Selain itu juga melatih anak-anak berasosiasi.
Anak-anak awalnya sempat kesulitan untuk menggambar. Misalnya beberapa anak yang menulis senang jalan-jalan ke Monas, tapi tidak bisa menggambar Monas. Akhirnya fasilitator memberi contoh gambar Monas. Tapi ternyata dampaknya tidak baik. Beberapa anak yang awalnya bukan menulis senang ke Monas, mengganti tulisannya menjadi senang ke Monas :-(
Maka tak heran kalau dilihat pada kumpulan gambar karya anak-anak di bawah ini banyak sekali yang gambar Monas :-).
Walaupun sama-sama ada Monasnya, ternyata orisinalitas tetap muncul pada karya beberapa anak. Selain itu juga tampak beberapa karya yang begitu berbeda. Anak-anak ini terlihat tidak terpengaruh dengan karya teman-temannya. Sikap berani berbeda ini tentu perlu terus dipupuk dalam diri anak-anak.
Sebenarnya anak-anak juga diminta untuk bercerita tentang karyanya. Hanya sayang sekali karena suasana kelas riuh rendah, suaranya tidak jelas terdengar di rekamannya.
Selain itu anak-anak juga ditanya kegiatan apa yang mereka usulkan untuk Semester 2. Semua usulannya terkait jalan-jalan. Lihat deh daftar tempat usulan anak-anak (nah loh)
Sebenarnya anak-anak juga diminta untuk bercerita tentang karyanya. Hanya sayang sekali karena suasana kelas riuh rendah, suaranya tidak jelas terdengar di rekamannya.
Selain itu anak-anak juga ditanya kegiatan apa yang mereka usulkan untuk Semester 2. Semua usulannya terkait jalan-jalan. Lihat deh daftar tempat usulan anak-anak (nah loh)
- Ancol
- Kebun Binatang Ragunan
- Puncak
- Planetarium
- Dufan
- Taman Mini
- Mekar Sari