Kak Laura ikut lagi kan bu...?" tanya David.
"Apa?" sahutku kebingungan, tak menangkap maksud pertanyaannya.
"Kakk Lauraaa bu, yang waktu itu ikut ke Kota Tua?" teriak anak lain yang duduk di sebelah David.
"Ohhhh, Kak Laura. Nanti ibu coba tanya ya, kalau dia bisa." jawabku sambil masih terkaget-kaget dengan pertanyaan yang diluar dugaan tsb.
"Apa?" sahutku kebingungan, tak menangkap maksud pertanyaannya.
"Kakk Lauraaa bu, yang waktu itu ikut ke Kota Tua?" teriak anak lain yang duduk di sebelah David.
"Ohhhh, Kak Laura. Nanti ibu coba tanya ya, kalau dia bisa." jawabku sambil masih terkaget-kaget dengan pertanyaan yang diluar dugaan tsb.
Pagi tadi saya masuk ke kelas 3, kelasnya anak-anak yang rutin ikut kegiatan JURASIK tiap senin dan rabu. Ada surat untuk orangtua yang perlu saya titipkan ke anak-anak, terkait rencana kunjungan ke Museum Sumpah Pemuda, yang insyaAllah akan dilakukan pada hari Rabu, 19 Desember 2012. Sekaligus saya menjelaskan ke anak-anak persiapan teknis kunjungan. Saat itulah pertanyaan di atas muncul. Benar-benar di luar dugaan anak-anak ternyata ingat dengan baik kakak-kakak relawan yang menemani mereka saat berkunjung ke Kota Tua di bulan Mei 2012 lalu.
Setiap kali jalan-jalan ke luar dalam rangka Program Jurasik, kami memang sengaja memperkenalkan anak-anak dengan angkutan umum massal. Kami beranggapan naik angkutan umum, merupakan ketrampilan hidup (life skill ) yang makin jarang dimiliki anak-anak dewasa ini. Di bulan Juni 2011, kami berkunjung ke Monas. Berangkat naik bis Transjakarta dari Pulogadung dan pulang naik KRL dari Gambir yang kala itu masih ada ekspress. Lalu di bulan Mei 2012, kami berkunjung ke Museum BI dan Kantor Pos di Kota Tua. Berangkat naik bis Transjakarta dari Halte Walikota Jaktim sampai Stasiun Jatinegara, lalu sambung KRL Commuter Line sampai Stasiun Kota. Pulang naik KRL Commuter Line dari Kota langsung sampai Stasiun Buaran.
Pilihan moda transportasi ini membuat biaya perjalanan kami relatif terjangkau dan jumlah peserta juga bisa fleksibel, karena kami hanya perlu beli tiket di loket sesuai jumlah aktual peserta. Hanya saja konsekuensi dari membawa sekaligus banyak anak ke ruang publik, membuat kami butuh cukup banyak relawan untuk mendampingi anak-anak selama perjalanan. Karena alasan ini, kami selalu membuka kesempatan bagi siapa saja yang berminat dan cukup rendah hati untuk menerima tanggung jawab sebagai relawan.
Kembali ke kejadian di kelas siang tadi, pertanyaan anak-anak di atas masih terus berlanjut.
"Iya bu...seru ada Kak Laura," tambah anak lainnya.
"Ajak juga bu kakak yang laki-laki," timpal anak yang berbeda. Kakak laki-laki ini pastinya Rizal, teman Kak Laura yang tempo hari juga ikut ke Kota Tua
"Ajak kak Iin juga bu, enak kalau ada Kak Iin" sahut Alif
"Jangan lupa juga bu Tia bu," teriak Dila
Ha3...semua kakak yang pernah ikut jalan-jalan disebut dengan lengkap. Kok yang biasanya rutin ketemu malah nggak disebut :-)
Kak Laura dan Kak Rizal dicariin adik-adik tuh. Pastinya kakak-kakak kangen juga kan ketemu adik-adik? :-P
Jadi Kak Laura, Kak Rizal, Kak Iin, Bu Tia...ikutan yuk jalan-jalan ke Museum Sumpah Pemuda di Jl. Kramat Raya No. 106, hari Rabu, 19 Desember 2012. Berangkat naik bis Transjakarta dari Halte Walikota Jakarta Timur. Kumpul langsung di lokasi pukul 07.00 WIB.
Sekaligus juga saya ingin sampaikan undangan terbuka bagi siapapun yang juga berminat jadi relawan pendamping anak-anak saat kunjungan hari rabu depan. Ayo mari gabung, langsung kontak saya ya! Dijamin besok-besok dicariin sama anak-anak terus :-D
Untuk Bu Fadjar dan Kak Ani, pastinya nggak patah hati kan nggak ditanya anak-anak. Pastinya bukan tanda nggak diharap ikut, tapi sudah yakin tanpa diminta kalau nggak ada halangan pasti Bu Fadjar dan Kak Ani insyaAllah pada ikutan :-D
Setiap kali jalan-jalan ke luar dalam rangka Program Jurasik, kami memang sengaja memperkenalkan anak-anak dengan angkutan umum massal. Kami beranggapan naik angkutan umum, merupakan ketrampilan hidup (life skill ) yang makin jarang dimiliki anak-anak dewasa ini. Di bulan Juni 2011, kami berkunjung ke Monas. Berangkat naik bis Transjakarta dari Pulogadung dan pulang naik KRL dari Gambir yang kala itu masih ada ekspress. Lalu di bulan Mei 2012, kami berkunjung ke Museum BI dan Kantor Pos di Kota Tua. Berangkat naik bis Transjakarta dari Halte Walikota Jaktim sampai Stasiun Jatinegara, lalu sambung KRL Commuter Line sampai Stasiun Kota. Pulang naik KRL Commuter Line dari Kota langsung sampai Stasiun Buaran.
Pilihan moda transportasi ini membuat biaya perjalanan kami relatif terjangkau dan jumlah peserta juga bisa fleksibel, karena kami hanya perlu beli tiket di loket sesuai jumlah aktual peserta. Hanya saja konsekuensi dari membawa sekaligus banyak anak ke ruang publik, membuat kami butuh cukup banyak relawan untuk mendampingi anak-anak selama perjalanan. Karena alasan ini, kami selalu membuka kesempatan bagi siapa saja yang berminat dan cukup rendah hati untuk menerima tanggung jawab sebagai relawan.
Kembali ke kejadian di kelas siang tadi, pertanyaan anak-anak di atas masih terus berlanjut.
"Iya bu...seru ada Kak Laura," tambah anak lainnya.
"Ajak juga bu kakak yang laki-laki," timpal anak yang berbeda. Kakak laki-laki ini pastinya Rizal, teman Kak Laura yang tempo hari juga ikut ke Kota Tua
"Ajak kak Iin juga bu, enak kalau ada Kak Iin" sahut Alif
"Jangan lupa juga bu Tia bu," teriak Dila
Ha3...semua kakak yang pernah ikut jalan-jalan disebut dengan lengkap. Kok yang biasanya rutin ketemu malah nggak disebut :-)
Kak Laura dan Kak Rizal dicariin adik-adik tuh. Pastinya kakak-kakak kangen juga kan ketemu adik-adik? :-P
Jadi Kak Laura, Kak Rizal, Kak Iin, Bu Tia...ikutan yuk jalan-jalan ke Museum Sumpah Pemuda di Jl. Kramat Raya No. 106, hari Rabu, 19 Desember 2012. Berangkat naik bis Transjakarta dari Halte Walikota Jakarta Timur. Kumpul langsung di lokasi pukul 07.00 WIB.
Sekaligus juga saya ingin sampaikan undangan terbuka bagi siapapun yang juga berminat jadi relawan pendamping anak-anak saat kunjungan hari rabu depan. Ayo mari gabung, langsung kontak saya ya! Dijamin besok-besok dicariin sama anak-anak terus :-D
Untuk Bu Fadjar dan Kak Ani, pastinya nggak patah hati kan nggak ditanya anak-anak. Pastinya bukan tanda nggak diharap ikut, tapi sudah yakin tanpa diminta kalau nggak ada halangan pasti Bu Fadjar dan Kak Ani insyaAllah pada ikutan :-D